Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Ani) memperkirakan kekurangan penerimaan pajak atau shortfall hingga akhir tahun sedikit meleset dari proyeksi awal di angka Rp219 triliun, Meski begitu, Ani menjamin defisit anggaran dijamin tetap di kisaran 2,7 persen.
“Kalau meleset, tidak akan terlalu jauh. Seperti yang saya katakan, defisit masih di kisaran 2,7 persen. Itu maksimal,” kata Ani di Plaza Bapindo, Jakarta, Jumat (09/12).
Ani menjelaskan realisasi penerimaan pajak hingga akhir November 2016 kemarin baru mencapai Rp965 triliun, atau 71 persen dari total target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 sebesar Rp1.355,2 triliun.
Ani mematok target penerimaan yang akan digenjot oleh Direktorat Jenderal Pajak. Di mana pendapatan yang berasal dari penerimaan rutin diperkirakan berada di kisaran Rp101 triliun-Rp102 triliun. Selain itu, akan ada tambahan dari tax amnesty dan extra effort.
“Dari tax amnesty dan extra effort sekitar Rp42 triliun. Itu target kita untuk bulan ini. Beberapa penerimaan sudah kita identifikasi,” ujar Ani yang juga mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Ani menegaskan, pendapatan negara hingga akhir tahun, baik dari penerimaan pajak, penerimaan bea dan cukai, maupun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), masih dalam batas aman. “Masih dalam range yang kita perkirakan,” pungkas Ani.
© Copyright 2024, All Rights Reserved