TNI mendapatkan tambahan alutsista (alat utama sistem persenjataan). Sebanyak 6 helikopter Mi-17 V5 Hip buatan Rusia diserahterimakan dari pihak Rusia ke Kementerian Pertahanan. Helikopter ini akan melengkapi 5 helikopter serbu MI-35 dan 6 helikopter MI-17 yang telah dimiliki Indonesia.
Apron Skuadron Udara 21 Pusat Penerbangan TNI-AD di Pondok Cabe menjadi tempat penyerahan 6 unit helikopter Mi-17 V5 Hip. Helikopter perang itu resmi memperkuat sayap udara matra darat TNI.
Penyerahan secara resmi keenam unit helikopter angkut multi peran itu disaksikan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, dan Kepala Staf TNI-AD, Jenderal TNI Pramono Wibowo, dan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander Ivanov.
Rencananya akan tiba 6 unit lagi helikopter yang sama. "Sehingga genap 18 heli MI-17," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Jumat (26/08).
Pemilihan Mi-17 Hip buatan Kazan, Rusia, melalui perusahaan negara Rusia, Rosoboronexport, itu dilandasi hakekat berbagai operasi yang dilakoni militer Indonesia. Itu adalah operasi militer perang dan operasi militer selain perang. Di Rusia, Mi-17 juga dikenal dengan nama Mi-8 dan diberi nama panggilan Hip oleh NATO.
Geografi Indonesia terdiri atas sekitar 17 ribu pulau, kata Yusgiantoro, sangat memerlukan dukungan moda transportasi; termasuk transportasi militer untuk menjangkau daerah-daerah yang tersebar itu, terutama daerah yang tidak bisa didarati pesawat besar maupun sedang.
Ia berharap helikopter ini dirawat dengan baik, mengingat anggaran pembelian alutsista cukup besar. Anggaran untuk pembelian alutsista ini mencapai US$56 juta. Dalam kesempatan itu, Purnomo berharap anggaran pembelian alutsista terus meningkat, mengingat perekenomian Indonesia semakin membaik dan APBN sudah mencapai 1.400 triliun. Hal ini dilakukan dalam reformasi jilid II dalam modernisasi alutsista. "Kita sampaikan paparan peningkatan anggaran kita 5 tahun ke depan pencapaian essensial forces," katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved