Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan berlakuknya keadaan darurat selama 3 bulan di negaranya. Kebijakan ini untuk memungkinkan pihak berwenang untuk mengambil tindakan cepat dan efektif terhadap mereka yang diduga bertanggungjawab atas kudeta militer yang gagal pada akhir pekan lalu.
Dilansir Reuters, Kamis (21/07), Erdogan melakukan pembersihan massal dengan menangkap puluhan ribuan orang di lembaga negara yang dicurigai mendukung aksi kudeta tersebut. Sekitar 60.000 tentara, polisi, hakim, pegawai negeri sipil dan guru diskors, ditahan, atau di dalam pengawasan sejak upaya kudeta Jumat pekan lalu.
Erdogan mengatakan langkah tersebut telah sejalan dengan konstitusi Turki dan tidak melanggar aturan hukum atau kebebasan dasar warga negara Turki.
Para akademisi dilarang bepergian ke luar negeri pada Rabu dalam apa yang disebut pejabat Turki sebagai kebijakan sementara untuk mencegah risiko orang yang dituduh merencanakan kudeta di universitas lari.
Erdogan menyalahkan jaringan pengikut ulama Fethullah Gulen, yang berbasis di Amerika Serikat, atas upaya kudeta Jumat malam yang menewaskan 230 orang lebih saat para tentara mengerahkan jet-jet tempur, serta helikopter dan tank militer untuk menggulingkan pemerintah.
Keadaan darurat ini diumumkan sejak Rabu (20/7) kemarin yang berlaku sejak dipublikasikannya di surat kabar resmi Turki. Kondisi ini akan memungkinkan Presiden dan kabinet untuk melewati birokrasi parlemen dalam melewati undang-undang baru dan untuk membatasi atau menangguhkan hak dan kebebasan yang mereka anggap perlu.
Erdogan membuat pengumuman keadaan darurat ini dalam siaran televisi secara live di depan menteri pemerintah. Pengumuman ini dilakukan usai melakukan pertemuan dengan Dewan Keamanan Nasional yang berlangsung hampir 5 jam.
Erdogan, yang juga memimpin Turki sebagai perdana menteri sejak 2003, telah berjanji membersihkan "virus" yang bertanggung jawab merencanakan upaya itu dari seluruh institusi pemerintah.
Skala pembersihan itu menimbulkan kekhawatiran sekutu Barat bahwa Erdogan berusaha menekan semua yang berbeda pendapat dan bahwa lawan politik yang tak berkaitan dengan rencana kudeta juga akan diberangus.
© Copyright 2024, All Rights Reserved