Klaim bahwa pulau Kalimantan bebas gempa, kini terbantahkan. Dua gempa yang membuat panik warga di Kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawang, Kalimantan Barat menjadi buktinya. Kejadian ini setidaknya bisa membuat masyarakat Kalimantan sadar, bahwa pulau mereka tak bebas dari ancaman gempa.
Banyak teori seputar gempa yang terjadi dua hari berturut di Singkawang itu. Gempa pertama terjadi pada 23 Agustus 2011 pukul 08.40 WIB berkekuatan 4,4 SR dengan pusat gempa di kedalaman darat, disusul gempa pada 24 Agustus 2011 pada pukul 22.51 WIB dengan kekuatan lebih besar yaitu 4,6 SR dan sumber gempa di laut. Sekitar satu jam kemudian atau pukul 23.33 WIB, gempa kembali terjadi berkekuatan 3,6 SR dengan pusat gempa di kedalaman darat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak memprediksikan penyebab gempa karena pergeseran bagian lempeng bumi Eurasia. “Sampai saat ini kami masih terus mengecek keretakan lempeng bumi yang terjadi di Bengkayang dan Singkawang. Sementara ini, kami memperkirakan penyebab gempa itu adalah akibat pergeseran lempengan bumi Eurasia yang ada di Kalimantan Barat," kata Kepala BMKG Supadio Pontianak, Bambang, di Sungai Raya, Jumat (26/08).
Ada pula kemungkinan lain. Yakni terkait dengan gunung berapi purba Rindu Alam yang terletak di antara pinggiran Kota Singkawang dengan Kabupaten Bengkayang. Secara teori, aktifitas gunung purba itu juga bisa menyebabkan gempa.
Akan tetapi, hingga saat ini belum ada penjelasan ilmiah yang lebih mendetail. Pihak BMKG dan ahli geologi masih terus mengkaji lebih dalam peristiwa gempa tersebut.
Kata Bambang,, berdasarkan sifat gempa yang pernah terjadi di daerah lain, kemungkinan besar gempa susulan akan terjadi lagi di wilayah tersebut. “Kemungkinan kembali terjadinya gempa itu pasti ada, namun tidak akan terlalu membahayakan karena diprediksikan kekuatannya di bawah 5 Skala Richter.”
Meski begitu, karena ini merupakan kekuatan alam, tentu akan sulit untuk diduga energi yang akan dilepaskan. “Makanya kami meminta masyarakat untuk selalu waspada," katanya.
Jika terjadi gempa, masyarakat diminta utuk menjauhi barang yang mudah runtuh. Jika berada di dalam rumah, sebaiknya bersembunyi di bawah kolong meja atau di bawah tempat tidur untuk menghindari runtuhan atap dan benda lain.
Sedangkan jika berada di luar rumah, sebaiknya menghindari tiang listrik atau pohon tinggi, agar tidak tertimpa. “Kami berharap gempa ini tidak akan mengakibatkan hal-hal yang tidak kami inginkan," pungkas dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved