Sejak beberapa hari terakhir ini, pembakaran lahan untuk pertanian marak terjadi di Kalimantan Barat. Akibatnya, kabut asap mulai menyelimuti beberada daerah di provinsi itu, terutama pada malam hari.
Kepada pers, Senin (15/08), Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemprov Kalbar T Nyarong, mengatakan, pada Minggu (13/08) jumlah titik panas yang terpantau di wilayah itu mencapai 33 titik. Titik panas itu tersebar hampir di seluruh kabupaten di Kalbar. Titik api paling banyak terdapat di Kabupaten Bengkayang.
“Sekarang ini banyak warga masyarakat yang melakukan pembakaran lahan untuk pertanian. Kami sedang melakukan peninjauan ke lapangan untuk melihat lokasi titik api tersebut," kata Nyarong.
Nyarong mengatakan, dari peninjauan akan dapat diketahui, apakah kabut asap yang menyelimuti Kota Pontianak sejak beberapa hari terakhir ini, disebabkan pembakaran lahan yang dilakukan masyarakat. “Dikatakan demikian karena hingga saat ini titik panas itu belum terdeteksi berada di lokasi perkebunan atau perusahaan."
BPBD Kalbar saat ini telah melakukan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan untuk pertanian. Sebab hal itu dapat menimbulkan kabut asap yang menimbulkan masalah bagi masyarakat.
Nyarong menyebut, BPBD Kalbar akan tetap mengupayakan dan melaksanakan pemadaman api pada lahan yang terbakar. Sehingga kabut asap dapat cepat hilang dari Wilayah Pontianak dan sekitarnya. Jika dibutuhkan untuk membuat hujan buatan, akan segera dilaksanakan sehingga kabut asapnya dapat cepat hilang dan tidak semakin tebal.
© Copyright 2024, All Rights Reserved