Pemerintah berencana menawarkan PT Merpati Nusantara Airlines kepada pihak swasta. Privatisasi maskapai pelat merah ini dilakukan untuk menghidupkan kembali Merpati karena dinilai masih memiliki nama yang baik di mata investor.
Kepada pers, Selasa (10/11), Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aloysius Klik Rio mengaku optimis, banyak swasta yang tertarik untuk membeli Merpati.
Ia menyebut, penawaran kepada investor akan dilakukan pada kuartal I 2016 mendatang. Investor itu dipastikan adalah investor baru yang belum pernah masuk ke dalam privatisasi BUMN.
"Investor yang masuk siap mengusahakan, mereka melihat nama Merpati. Yang penting Merpati hidup kembali," ujar Aloy.
Lebih jauh Aloy menyebut, sebelum ditawarkan kepada swasta, pemerintah akan berupaya terlebith dahulu menyelesaikan seluruh utang perusahaan atas gaji karyawan yang belum terbayarkan.
Saat ini, Merpati sudah tidak memiliki aset. Pemerintah akan membayarkan gaji karyawan dengan penyertaan modal negara atau PMN yang sedang diupayakan cair. Hak karyawan yang akan ditanggung melalui PMN seluruhnya senilai Rp1,4 triliun, termasuk pesangon.
Akan tetapi, alokasi PMN untuk Merpati hanya dijatah Rp500 miliar. Dengan alokasi itu, prioritas pemerintah lebih dulu alah membayarkan gaji terhutang, belum termasuk ke pesangon.
Aloy berharap PMN segera cair. Meski hanya akan membantu menyelesaikan utang atas gaji karyawan, pemerintah tidak akan lagi memberikan suntikan modal untuk pengoperasian Merpati pasca-diambilalih oleh swasta nantinya.
"Tapi kita nggak mau lagi namanya euity injection dan equity swap. Terhutang kita selesaikan, kalau pesangon kita bicarakan dengan calon investor," tandas Aloy.
© Copyright 2024, All Rights Reserved