Ratusan kera ekor panjang atau macaca fascicularis, menyerang lahan pertanian di Dusun Glagah, Desa Nglegi, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, DIY. Diduga ratusan kera ini turun dari hutan untuk mencari makan karena makanan mereka sudah tidak ada lagi di habitatnya. Akibatnya, puluhan hektar lahan pertanian di dusun itu mengalami kerusakan dan terancam gagal panen.
Hal yang sama juga terjadi di Dusun Bethoro Kidul, Desa Karangasem, Kecamatan Ponjong, Gunungkidul. Lahan pertanian di kawasan ini juga diserang kera berekor panjang. Serangan kera ini mengakibatkan sedikitnya kitar 50 hektare lahan pertanian berupa tanaman jagung dan kacang tanah, rusak dan terancam gagal panen.
Kepala Desa Nglegi, Arifin, mengatakan, kera yang turun dari hutan mencapai ratusan dan langsung menyerang tanaman palawija milik petani yang beberapa minggu lagi siap dipanen.
"Kebetulan Dusun Glagah dekat dengan hutan tempat habitat kera ekor panjang hidup, sehingga sangat mudah kera ekor panjang itu keluar hutan dan menyerang lahan pertanian untuk mencari makan," kata Arifin, Rabu (15/01).
Menurut Arifin, warganya sudah berusaha mengusir ratusan ekor kera itu dengan cara menjaga ladang dan menakut-nakuti dengan membunyikan suara kentongan ataupun menggunakan alat pengeras lainnya. Upaya yang dilakukan petani ini membuahkan hasil.
"Namun akibatnya petani tak bisa bekerja sampingan lainnya, karena harus menjaga lahan pertanian di saat siang hari," kata Arifin.
Arifin mengatakan, saat ini pemerintah desa belum berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menjauhkan kera ekor panjang dengan lahan pertanian. Jadi usaha yang dilakuka baru sebatan swadaya dari masyarakat.
Sementara, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Gunungkidul, Supriyadi.
mengatakan, selain melakukan upaya ronda menjaga lahan pertanian, warga juga melakukanupaya penanaman pohon buah di sekitar habitat kera ekor panjang, namun pohon tersebut belum berbuah. "Harus menunggu sampai bibitnya berbuah baru kelihatan hasilnya," kata Supriyadi.
Supriyadi mengimbau agar petani tidak membunuh kera ekor panjang karena termasuk hewan dilindungi. "Kami mengimbau untuk mengusirnya saja," pungkas Supriyadi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved