Main banyak saja cara penyelundupan narkoba. Seperti yang dilakukan Yaser, 29, dan Ghader, 34, dua warga negara Iran. Mereka nekat menelan sabu yang dimasukkan dalam 125 butir kapsul. Namun aksi ini berhasil digagalkan oleh petugas Bea Cukai Bandara Soejarno Hatta.
Kepada pers, Kepala Seksi Penindakan dan Penyelidikan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, Senin (10/01) .
Dikatakan Gatot, ini merupakan kasus pertama di awal tahun 2011 dengan modus yang paling sulit. “Di tahun 2010 tidak ditemukan. Modus yang sama ditemukan pada akhir 2009 dengan pelaku WN Iran juga," ujar dia.
Dipaparkan Gatot, kedua WN Iran itu tiba pada Jumat (07/01) lalu. Mereka menumpang pesawat Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH-723 dari Kuala Lumpur tujuan Jakarta. Pesawat tersebut mendarat sekitar pukul 18.00 WIB.
Petugas yang curiga melihat gerak gerik keduanya, kemudian melakukan pemeriksaan. Melihat ada yang aneh dengan kedua tersangka, yang seperti orang kekenyangan petugas kemudian memaksa mereka buang air besar.
Setelah seluruh butir sabu berhasil dikeluarkan, diketahui bahwa Yaser menelan 64 butir kapsul dengan berat sekitar 552 gram. Sedangkan Ghader menelan 61 butir kapsul dengan berat 451 gram. Maka totalnya ada 125 butir kapsul dengan berat 1.003 gram sabu dengan nilai tidak kurang dari Rp 1,5 miliar.
Kepada petugas, Ghader yang mengaku sebagai seorang petani. Sedangkan Yaser mengaku sebagai pekerja buruh bangunan. Untuk pekerjaan menelan lalu menyelundupkan obat terlarang tersebut, mereka mendapatkan upah sebesar US$ 2 ribu.
Untuk mengelabui petugas, mereka berdandan seperti seorang aktor. “Mereka juga dibekali tiket plus uang saku sebesar US$ 400 serta tiket menginap disebuah hotel di Jakarta,” papar Gatot.
Polisi saat ini tengah mengembangkan kasus tersebut, untuk mengetahui jaringan internasional dibalik penyelundupan narkoba tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved