Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Andi Arief mengingatkan tentang kemungkinan terjadinya erupsi di Gunung Anak Krakatau, di Selat Sunda, Banten. Secara teoritik, tingkat kegempaan Anak Krakatau yang meningkat 1000 persen hanya dalam 3 hari berpeluang menyebabkan letusan.

Demikian dikemukakan Andi Arief lewat siaran pers, yang diterima politikindonesia.com, Senin (03/10). Hal itu merupakan hasil diskusinya dengan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Dr Surono, Senin pagi ini.

“Baru saja kami melakukan evaluasi dan koordinasi dengan Kepala PVMBG atas perkembangan naiknya aktifitas Gunung Anak Krakatau yang lonjakan kegempaannya lebih dari 1000 persen dalam 3 hari ini.”

Dikatakan Andi, lebih dari 4.000 gempa, baik gempa vulkanik dangkal maupun gempa vulkanik jauh secara menerus telah terjadi di Anak Krakatau hanya dalam waktu 3 hari saja. Ia menyebut, dalam catatan rekaman alat pemantau, biasanya aktifitas kegempaan Anak Krakatau per hari rata-rata berkisar 300 kali. “Lonjakan aktifitas kegempaan ini sungguh di luar dugaan.”

Andi menyebut, secara teoritik, menurut Kepala PVMBG, tingginya kegempaan di Anak Krakatau tersebut pasti akan diikuti oleh peristiwa erupsi. Hanya saja, sejauh ini belum bisa disimpulkan jenis erupsi seperti apa yang akan terjadi di gunung tersebut. “Masih belum bisa disimpulkan karena masih dalam tahap pemantauan intensif.”

Lebih jauh, Andi menyebut pihak PVMBG sudah melakukan koordinasi intensif dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait kondisi terkini Anak Krakatau tersebut. Sudah pula diambil langkah koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Dearah (BPBD) setempat dan pemprov Banten dan Lampung.

“Tidak menutup kemungkinan BPBD dan Pemprov DKI Jakarta, dan Jawa Barat juga akan segera dikoordinasikan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang ada,” tambah dia.

Kata Andi , sejauh ini pihak PVMBG belum menaikkan status Gunung Anak Krakatau menjadi status Awas level IV, meskipun sudah dan sedang melakukan sosialisasi plot tanggap darurat dengan Pemprov Lampung dan Banten.

Terkait aktifitas Anak Krakatau yang menimbulkan kekhawatiran itu, Andi Arief mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, namun tetap meningkatkan kewaspadaan. Jangan terpancing dengan isu-isu yang tidak jelas sumbernya. “Dengarkan informasi-informasi resmi dari sistem kebencanaan Nasional yang ujung tombaknya adalah BNPB,” saran dia.

Staf Khusus Presiden itu menyatakan, pihaknya juga segera melakukan koordinasi dengan para ahli, BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi), Ristek, TNI/Polri, Rescuers, Tagana, Bazarnas dan fihak2 terkait lainnya. “Mudah-mudahan sistem bisa berjalan dan hasil terbaik yang akan dicapai,” harap dia seraya menyatakan perkembangan Anak Krakatau ini juga sudah dilaporkan kepada Presiden.