Kader-kader Partai Demokrat sebaiknya tidak reaksioner menyikapi hasil sebuah survei. Apalagi, menyikapi survei itu dengan malah memberi beban baru kepada Ketua Dewan Pembinanya yang juga Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menaikkan elektabilitas. Harusnya, SBY jangan terus-menerus terbebani oleh Demokrat, agar semua tujuan pemerintahan pada 2 tahun terakhir dapat tercapai. Indonesia akan menjadi negara yang stabil jika partai yang berkuasa juga stabil dan matang.
Setidaknya demikian pernyataan yang dikemukakan Staf Khusus Presiden Andi Arief menanggapi reaksi sejumlah elit Demokrat yang ramai-ramai meminta SBY turun tangan untuk menyelamatkan elektabilitas Demokrat yang anjlok ke level 8 persen menurut survei terbaru Syaiful Muzani Reasearch and Consulting (SMRC). "Beri kesempatan Presiden SBY berkonsentrasi penuh menggenjot kinerja kabinet di 2 tahun terakhir ini," ujar Andi dalam perbincangannya dengan politikindonesia.com, Senin malam (04/02).
Mantan aktivis mahasiswa ini mengatakan, sebuah survei harus disikapi dengan baik dan cerdas. Logis atau tidak. Lalu disimpulkan bersama, apakah survei itu layak jadi acuan atau tidak. "Saya tidak menuduh survei Saiful Mujani tidak kredibel. Tapi saya mengajak semua untuk bersikap kritis menilai, lalu koordinasi sesama pengurus dan lakukan kerja-kerja yang konstruktif," ujar dia.
Andi Arief mengatakan, hasil survei harusnya menyolidkan partai, unity of command dan unity of action. "Untuk para menteri yang berasal dari Demokrat juga introspeksi, apakah kinerjanya memuaskan atau sebaliknya memiliki saham atas naik turunnya survei."
Andi menyarankan elit Demokrat menyikapi survei itu dengan tenang. "Baca lagi dengan cermat, renungkan lalu konsolidasi. Partai pemenang pemilu harus bermental pemenang. Jangan sebaliknya, menjadi inferior," ujar dia.
Andi menilai tak elok jika kader Demokrat terprovokasi oleh survei dan menjadi lupa pada aturan partai. "Saya menyarankan agar Ketum Demokrat Anas Urbaningrum segera mengingatkan para kader yang lupa pada aturan partai dan emosional terhadap provokasi survei. Indonesia akan menjadi negara yang stabil jika partai yang berkuasa juga stabil dan matang," ujar Andi
Terhadap upaya menggusur Anas dari posisi Ketum, Andi mengatakan, dirinya heran pada kader Demokrat yang harusnya mengerti bahwa SBY tidak pernah akan emosional mensikapi sesuatu. "SBY tidak akan pernah menabrak aturan, dan paham terhadap sebuah survei. SBY tahu mana survei yang lurus dan mana yang bengkok," tandas Andi Arief.
© Copyright 2024, All Rights Reserved