Keinginan sejumlah artis untuk menjajal peruntungan di panggung politik legislatif 2014, harus diimbangi dengan kualitas dan kesiapan mental. Saat ini partai politik (parpol) memang memberi ruang dan menyambut baik niat mereka ikut penjaringan. Tapi kualitas tetap menjadi pertimbangan sebelum ditetapkan menjadi salah satu alternatif pilihan bagi masyarakat.
Begitulah kata Venna Melinda, artis yang juga anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kepada politikindonesia.com di Gedung DPR, Jakarta, Senin (04/02).
“Jangan ada artis muda yang tergiur dengan politik dan mulai dengan coba-coba. Berpolitik itu harus niat dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat. Selain itu juga harus tahan godaan," ujar anggota Fraksi Partai Demokrat ini.
Menurutnya, ketika nanti para artis tersebut sudah berada di panggung politik, mereka tidak lagi sekadar mengandalkan keartisannya. Mereka sudah dituntut bisa bekerja menjalankan tugas dan mewakili konstituennya. Karena itu seleksinya harus melalui proses yang benar.
“Partai Demokrat masih membutuhkan artis sebagai caleg pada pemilu 2014. Partai kami tidak memandang sebelah mata terhadap profesi tersebut. Kita harus menghormati semua profesi yang ada, ada artis, pengusaha, pengacara. Dan bukan, profesinya yang salah jika nantinya mereka terkena kasus," ungkap Putri Indonesia 1994 ini.
Kepada Elva Setyaningrum, Venna menjelaskan tentang artis yang terjun ke dunia politik. Dia juga berpesan kepada teman-teman seprofesi, jika ingin menjadi anggota dewan. Termasuk soal artis dan politisi yang terjerat narkoba. Berikut hasil wawancaranya.
Bagaimana pendapat Anda soal artis yang direkrut menjadi anggota DPR, seperti Anda ini?
Bagi saya tidak masalah. Sudah sejak lama partai politik (Parpol) melakukan rekrutmen calon legislatif (caleg) dari kalangan dunia hiburan. Yang paling penting adalah sistem seleksi yang ketat dari setiap parpol kepada kadernya, khususnya dari kalangan artis. Kalau itu semua sudah bisa dijalankan sesuai prosedur yang ada, saya rasa caleg dari kalangan manapun tidak menjadi masalah.
Bagaimana kontribusi caleg dari kalangan pekerja seni, termasuk Anda di parlemen?
Kami semua cukup memiliki integritas dan kapabilitas dalam menjalankan tugas-tugas negara di parlemen. Pada umumnya artis mempunyai sensitivitas tinggi akan berbagai isu yang terjadi di masyarakat dan mempunyai tingkat empati yang tinggi.
Adapun, jika memang ada artis yang tidak mampu menguasai bidang-bidang mereka, di DPR ada staf ahli yang bisa dijadikan narasumber dalam belajar mengenai tugas-tugas mereka.
Kalau memang artis tersebut notabene buta akan berbagai tugas dan tanggungjawab di parlemen dan mau belajar dengan serius, bukan hal yang mustahil bisa dengan cepat menguasainya.
Bagaimana tanggapan Anda, mengenai sebagian masyarakat yang memandang negatif caleg dari kalangan artis?
Hal ini sangat berbeda dengan realita yang ada. Periode 2009-2014 ini, jumlah artis yang duduk di DPR justru meningkat dibanding periode 2004-2009. Hal ini menunjukkan latar belakang keartisan ikut membantu terpilihnya seorang caleg.
Penolakan masyarakat terhadap caleg artis tersebut hanya berdasarkan survei. Tapi, survei bukan satu-satunya indikator yang bisa dijadikan patokan untuk menilai kinerja anggota DPR yang berlatar belakang artis.
Hasil itu pun kami jadikan masukan untuk intropeksi terhadap DPR dari kalangan artis dan itu sebuah masukan berharga. Sehingga kami dapat mengeksplor lagi agar politisi kalangan artis bisa dipercaya oleh masyarakat.
Ada pesan untuk artis yang ingin menjadi anggota dewan?
Untuk seorang artis yang ingin menjadi anggota dewan harus lebih waspada dan ekstra hati-hati dalam bertindak. Selain itu, harus siap-siap memiliki mental kuat lantaran godaan yang kerap menerpa. Ini dikarenakan mereka merupakan publik figur yang diyakini tidak lepas dari pemberitaan. Menjadi seorang politisi harus didukung dengan persiapan mental, sehingga siap bersaing dalam dunia politik. Kalau sudah siap masuk politik, juga harus siap mental, harus sempurna dan kuat iman. Selain itu, artis juga harus membekali diri. Jangan salah pergaulan karena menyebabkan kerugian bagi dirinya sendiri.
Bagaimana tanggapan Anda mengenai artis yang juga politisi yang terjerat kasus narkoba?
Pastinya saya prihatin atas kasus dugaan narkoba yang menjerat teman-teman sesama artis yang juga politisi. Karena narkoba juga menjadi musuh besar kita yang sama bahayanya dengan teroris.
Sedangkan soal artis yang mau nyaleg, tentu tak boleh berurusan dengan narkoba. Pencegahan itu bisa dari partai. AD/ART partai bisa dijadikan rujukan agar artis yang juga kader partai tidak tersandung narkoba.
Apa yang harus dilakukan menyaring calon yang bersih dari narkoba?
Dalam menjaring caleg, Parpol bisa melakukan tes urine, baik dari kalangan artis atau bukan. Sejak awal di Demokrat, bakal caleg dari kalangan manapun, termasuk artis, harus melakukan tes kesehatan, termasuk di dalamnya tes urine untuk memastikan yang bersangkutan bebas narkoba. Di Demokrat juga ada tes kejiwaan, IQ, darah, rambut.
Itu jadi satu persyaratan utuh dalam poin kesehatan jasmani dan rohani. Selain itu. Saya juga meminta parpol yang merekrut artis sebagai caleg bisa memberikan pembekalan. Tujuannya, agar para artis ini berhati-hati bertindak dalam mengemban tugas sebagai wakil rakyat nantinya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved