Pemerintah kabupaten Sleman mulai mengucurkan dana program jaminan hidup dari Kementerian Sosial. Sebanyak 145 kepala keluarga yang terdiri atas 469 jiwa yang merupakan korban bencana erupsi Gunung Merapi di Dusun Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan kini mendapatkannya.
Soal ini diungkapkan Kepala Bidang Kesejahteraan Sosial Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Nakersos) Kabupaten Sleman, Sigit Turyanto, Jumat (18/02). “Jaminan hidup itu sebesar Rp5.000 per jiwa setiap hari selama satu bulan atau 30 hari.”
Sigit mengatakan pemberian jadup ini telah diusulkan untuk jangka 10 bulan ke depan. Dia berharap, pemberian jaminan hidup ini diharapkan bisa membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari para korban Merapi. Dikatakan Sigit, mereka telah tinggal di shelter atau hunian sementara Gondang I di Desa Wukirsari.
“Kami telah mengusulkan jadup ini selama 10 bulan ke depan ke Kementerian Sosial untuk seluruh korban Merapi yang telah tinggal di shelter, seperti di Dusun Plosokerep, Kuwang, Banjarsari maupun Gondang I ini," katanya.
Selain jaminan hidup berupa uang tunai, para korban Merapi juga mendapatkan bantuan berupa paket peralatan dapur yang terdiri atas kompor gas serta tabung gas, pakaian, handuk, sarung, selimut susu, dan lainnya.
"Kami berharap para korban Gunung Merapi yang telah menerima jadup sebanyak 469 jiwa warga Dusun Kaliadem itu dapat memanfaatkan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan mereka. Jadup juga diharapkan bisa memotivasi masyarakat dalam membantu pemulihan perekonomiannya," katanya.
Untuk tahap berikutnya, pemberian jadup akan dilakukan bagi 135 KK warga Srunen yang akan menghuni shelter di Dusun Banjarsari. "Sedangkan pemberian tambahan jaminan hidup bagi penghuni shelter akan diusulkan untuk 10 bulan ke depan. Kami akan mengusulkan pemberian jadup mulai Maret untuk 10 bulan ke depan," katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved