Kota Manado dan wilayah lain Sulawesi Utara (Sulut) kembali, Rabu (15/01), dilanda bencana banjir bandang dan longsor dengan dampak kerusakan dahsyat. Sedikitnya 13 orang tewas, puluhan orang hilang, dan sekitar 40.000 warga mengungsi akibat banjir bandang dan tanah longsor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulut Noldy Liow mengatakan, korban tewas di Kota Manado lima orang, lima orang di Tomohon, dan tiga orang di Minahasa dan Minahasa Utara. "Bukan 15 orang tapi saya laporkan kepada Bapak Gubernur 13 orang," kata Noldy, Rabu malam (15/01).
Sementara, Gubernur Sulut Dr Sinyo H Sarundajang mengatakan, korban tewas sebanyak 15 orang. Jumlah korban tewas diperkirakan bertambah lantaran puluhan orang masih dinyatakan hilang atau belum diketahui keberadaannya pascabanjir dan longsor.
Banjir bandang terparah melanda Kota Manado. Akses jalan di dalam ibu kota Provinsi Sulut itu lumpuh total sepanjang Rabu kemarin. Sementara tanah longsor di wilayah Kota Tomohon dan Minahasa Utara merenggut korban jiwa.
Sedikitnya empat jembatan putus di beberapa lokasi. Akses jalan darat Manado-Tomohon putus sejak Rabu pagi. Kota Tomohon sampai tadi malam praktis terisolasi lantaran jalan alternatif lewat Taratara ke Tanahwangko pun putus akibat longsoran di Ranotangko
Kepala BPBD Kota Manado Max Tatahede mengatakan, masih banyak warga terjebak di tengah pusaran banjir dengan ketinggian dua meter lebih. Untuk sementara, sekitar 40.000 warga Kota Manado terkena dampak bencana banjir yang melanda tujuh kecamatan di Kota Manado. Wilayah paling parah diterjang banjir bandang ialah Singkil, Paal 2, dan Tikala.
"Wanea, Sario, Tuminting, dan Bunaken hanya sebagian. Tuminting dua kelurahan, sedangkan Bunaken satu kelurahan yang terkena banjir," ujar Max.
Korban tewas lainnya bernama Yu Mingkid (50), warga Desa Sawangan Jaga 3, Kabupaten Minahasa Utara. Yu tewas akibat tertimpa tanah longsor dan pohon dari bukit di belakang rumahnya. Yu yang waktu itu tengah berada di bagian tengah rumah tertimbun material tanah. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.30 Wita.
Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan ada 10 unit rumah yang tertimbun di Desa Kembes I, Kecamatan Tombulu, Minahasa akibat longsor.
"Penyebabnya hujan deras terus menerus yang mengguyur Kota Manado dan sekitarnya menyebabkan DAS Sawangan dan DAS Tondano tidak mampu menampung debit air yang besar," kata Sutopo, Rabu malam (15/01).
Sutopo mengatakan, akibat banjir bandang ini, akses ke lokasi bencana sempat terputus. Sarana transportasi terhambat akibat genangan air dan longsor tanah yang menutup akses jalan.
"Jalur listrik padam saat terjadi bencana. Beberapa lokasi listrik sudah pulih. BNPB telah berkoordinasi dengan BPBD setempat dan memberikan bantuan dasar bagi pengungsi,” pungkas Sutopo.
© Copyright 2024, All Rights Reserved