Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Nigeria menandatangani kesepakatan kerjasama (MoU) dalam penanganan narkotika. MoU ini berisikan kerja sama dalam pertukaran informasi jaringan peredaran narkoba dan penanganannya.
Penandatangan MoU tersebut dilakukan Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa dan Menlu Nigeria Olugbenga Ashiru disaksikan Presiden kedua negara di sela-sela pertemuan bilateral di Istana Presiden Nigeria di kota Abuja, Sabtu (02/02). Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Anang Iskandar juga hadir dalam penandatanganan ini.
Kepada pers, Anang menjelaskan bahwa MoU antara Indonesia dan Nigeria sangat penting. Selama ini diketahui, banyak warga Nigeria yang tertangkap sebagai jaringan pengedar narkoba di Indonesia. Beberapa WNI juga menjadi anggota jaringan peredaran narkoba di Nigeria. “Di Indonesia, ada 12 tersangka kasus narkoba yang merupakan warga Nigeria," kata Anang.
Selain ada banyak jaringan narkoba, menurut Anang, Nigeria merupakan salah satu negara produsen narkoba. Paling banyak yang diproduksi di Nigeria ini adalah narkoba jenis amphetamin type stimulants (ATS), terutama sabu. Anang mengakui bahwa sebagian sabu yang beredar di Indonesia berasal dari Nigeria. “"BNN di sini juga sering melakukan penggerebekan. Baru-baru ini ada 4 pabrik sabu yang digerebek oleh Nigeria," ujar Anang.
© Copyright 2024, All Rights Reserved