Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (PKV) YM Nguyen Phu Trong akan mengunjungi Indonesia pada 22 hingga 24 Agustus mendatang. Pada hari terakhir lawatannya, Nguyen akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
“Hari terakhir baru ke Presiden, tanggal 24. Acaranya sedang kami susun siang ini," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/08).
Dijelaskan Heru, selain bertemu Presiden Jokowi, Nguyen Phu Trong akan melakukan sejumlah kegiatan di Indonesia. Salah satunya adalah berkunjung ke Gedung MPR dan DPR.
Heru menilai kedatangan petinggi Partai Komunis Vietnam tersebut tak perlu dipersoalkan. Apalagi, kata dia, mereka merupakan partai mayoritas di pemerintahan Vietnam. “Sekjen itu posisi tertinggi di RSV ya karena itu lah," ucap dia.
Hal yang sama disampaikan Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi SP. Ia menyebut kunjungan Nguyen Phu Trong sebagai hal yang lumrah. “Itu kan kunjungan biasa yang dilakukan oleh setiap negara kepada satu negara. Di sebuah negara itu kan, ada partai tertentu mayoritas. Kayak di Indonesia dulu ada Golkar zaman orde baru. Kan, biasa Golkar kemana-mana," ujar dia.
Menurut dia, kunjungan petinggi partai dari negara lain sudah terjadi sejak sebelum era Presiden Jokowi. Namun, hal itu tak pernah dipersoalkan. Ia pun memandang tak ada yang salah bila Indonesia menjalin hubungan dengan negara lain, terutama partai komunis.
“Apa kita enggak boleh berhubungan dengan negara komunis? Kan boleh, sama China misalnya. Bisa saja dalam pergaulan dunia internasional. Partai Golkar atau partai di Indonesia berkunjung (ke luar negeri) biasa saja," kata dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved