Acara open house di rumah pribadi wakil presiden terpilih, Jusuf Kalla, di Jalan Haji Bau, Makassar, yang digelar Selasa siang (29/07), memakan korban jiwa. Radika,11, anak warga Jalan Daeng Tantu, Kelurahan Rappokalling, Makassar, meninggal dunia karena terinjak-injak massa saat antre untuk mendapatkan uang Rp50 ribu dan 1 kota makan siang.
"Dika terinjak-injak saat berdesak-desakan mengantre," kata keluarga korban Hawiah di Makassar. Selanjutnya jenazah Radika disemayamkan di RS Stella Maris, Makassar.
Ribuan orang memadati rumah wakil presiden yang juga pemilik kelompok usaha terkemuka itu, yang akan memangku jabatannya pada 20 Oktober nanti bersama presiden terpilih Joko Widodo.
"Kami dapat kotak makanan dan uang Rp50.000," kata salah seorang warga yang turut mengantre, Dahlia.
Peristiwa mengenaskan serupa menimpa Radika sebetulnya sudah cukup sering terjadi dan mengemuka dalam pemberitaan. Kebanyakan karena kelalaian tuan rumah dan kekurangan antisipasi dan cara pengamanan serta pembagian atas serbuan warga yang datang, berebut sekadar uang pemberian atau sejenisnya. Akibat kelalaian itu, nyawa orang bisa melayang.
Selain Radika, ternyata acara tersebut juga menyebabkan 6 warga lain yang berdesakan harus dilarikan ke ruang UGD rumah sakit.
Di balik peristiwa itu, warga menyesalkan mekanisme pembagian uang tunai yang hanya pada satu titik. “Warga sebanyak ini, masa hanya satu pintu pembagian yang dibuka, seharusnya 10 titik," protes seorang warga, Umar.
© Copyright 2024, All Rights Reserved