Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo meminta TNI Angkatan Udara untuk berani mengevaluasi diri, terutama yang berkaitan dengan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Panglima TNI ingin agar tak ada lagi pesawat milik TNI AU yang mengalami kecelakaan udara.
"Apalagi sebelumnya kita ketahui bersama, dalam kurun waktu terakhir ini kita masih menemui peristiwa kecelakaan TNI," kata Panglima TNI saat memimpin serah terima jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Udara dari Marsekal TNI Agus Supriatna ke Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (20/01).
Kecelakaan pesawat TNI, ujar Gatot, menunjukkan keharusan pembenahan dan pembangunan Angkatan Udara TNI. "Harus sangat serius dalam membenahi dan membangun kekuatan TNI Angkatan Udara. Kita berharap ke depan peristiwa serupa tidak terulang kembali," kata Gatot.
Dikatakan Gatot, pembenahan alutsista harus dilakukan secara sungguh-sungguh sejak dari perencanaan, ke pengadaan, penggunaan, hingga pemeliharan.
Dalam amanatnya, Panglima TNI juga meminta TNI AU menjaga dan mempertahankan wilayah udara Indonesia di tengah tantangan dan ancaman terhadap wilayah udara yang cukup kompleks seiring dengan globalisasi dan perkembangan cepat teknologi.
"Serah terima jabatan dalam era kompetisi global, tantangan akan semakin dinamis, terutama kompetisi wilayah udara. TNI AU dituntut untuk profesional dan menjadi prajurit andal. Sebagai poros maritim dunia, dirgantara sebagai wadah penting nasional. Dirgantara harus dipertahankan dan diamankan," kata Gatot.
© Copyright 2024, All Rights Reserved