Bank Indonesia (BI) memberikan penghargaan kepada pelapor Lalu Lintas Devisa (LLD) dan Devisa Hasil Ekspor (DHE) terbaik. Penghargaan tersebut diberikan kepada bank maupun lembaga bukan bank yang menjalankan kewajiban pelaporan LLD dan DHE.
“Ini apresiasi BI kepada pelapor LLD baik dari perbankan, lembaga bukan bank (LBB) dan pelapor DHE," ujar Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam penyerahan penghargaan tersebut di Gedung BI, Rabu (04/12).
Perry mengatakan penilaian ditetapkan berdasarkan jumlah dan variasi laporan, kualitas data, kecepatan dan ketepatan penyampaian laporan, serta kerja sama dan kecepatan respons petugas pelapor LLD terhadap permintaan BI.
Kontribusi pencatatan statistik LLD dan DHE yang lengkap, reliable, akurat dan tepat waktu merupakan amunisi yaang diperlukan dalam perumusan kebijakan baik di bidang moneter, makroprudensial dan perbankan maupun sistem pembayaran. Pelaporan yang efektif diharapkan dapat berkontribusi besar pada stabilitas makro ekonomi. Untuk itu, laporan LLD harus dijaga baik kualitas maupun kuantitasnya secara lengkap, benar dan tepat waktu.
Sementara itu, pelaporan DHE dilatarbelakangi oleh kebutuhan BI dan pemerintah untuk mendapatkan data yang lebih baik mengenai pasokan valuta asing (valas). Data tersebut sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas nilai tukar. “Supply dan demand valas dipengaruhi seberapa besar hasil ekspor yang masuk ke neraca perdagangan maupun seberapa besar yang masuk ke pebankan," imbuh dia.
Jumlah eksportir yang melaporkan DHE-nya meningkat dari tahun ke tahun. Sedangkan, jumlah eksportir yang dikenai penangguhan ekspor menurun. Sampai triwulan III-2013, sebanyak 84 eksportir yang dikenakan penangguhan pelayanan ekspor, lebih sedikit dari triwulan sebelumnya.
Perry mengatakan dari pengalaman krisis 1997-1998, data DHE sangat terbatas. Hal tersebut menyulitkan dalam merumuskan kebijakan dan penanganan krisis. "Mudah-mudahan, kita sekarang bisa lebih baik dalam melakukan pencegahan krisis," ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved