Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Sukarnoputri bertemu dalam peringatan HUT RI ke-72 di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/08). Elite PPP menilai bertemunya SBY-Mega sebagai momen langka.
Wakil Sekjen DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan, bertemunya SBY dengan Mega terjadi di era Joko Widodo. "Di era Jokowi momen itu tercipta. Hal ini sekaligus membuktikan pola komunikasi Jokowi yang efektif sehingga bisa mempertemukan dua mantan presiden," kata Baidowi, Jakarta, Jumat (18/08).
Baidowi menyebut pertemuan tersebut tak sekadar pertemuan antara Presiden RI ke-5 dengan Presiden RI-6. Atau juga pertemuan antara dua tokoh pimpinan parpol, yakni PDIP dan Partai Demokrat.
"Namun, ada makna simbolik yang terkandung bahwa kebekuan komunikasi itu mulai mencair," kata Baidowi.
Baidowi juga menilai pertemuan itu sebagai contoh pendewasaan demokrasi. Karena kedua tokoh tersebut yang kerap dikenal bersebrangan dan jarang bertemu di beberapa kesempatan.
"Ini sekaligus sebagai bukti pendewasaan demokrasi. Bahwa berbeda pendapat atau berbeda afiliasi politik tidak memutus tali silaturahmi antar-sesama anak bangsa," kata Baidowi.
Sebelumnya, ketika dua periode SBY menjadi Presiden RI (2004-2014), Megawati tidak pernah mengikuti upacara HUT RI di Istana Merdeka.
Kemudian, sejak Joko Widodo menjadi Presiden RI, pada dua kali peringatan HUT RI, yakni 2015 dan 2016, Megawati datang namun SBY tidak hadir. Persaingan di Pilpres 2004 diisukan menjadi penyebab merenggangnya komunikasi dua tokoh.
© Copyright 2024, All Rights Reserved