Mantan KSAD Pramono Edhie Wibowo meminta kepada siapapun, sebelum menyampaikan pernyataan dan informasi agar berdasarkan fakta. Pramono mengatakan hal tersebut terkait pernyataan yang dilontarkan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo.
"Menuduh seseorang bahwa seseorang dinyatakan oleh negara lain melakukan pelanggaran HAM, adalah pelanggaran HAM itu sendiri," kata Pramono Edhie Wibowo yang merupakan peserta konvensi capres PD, kepada pers, Kamis (13/02).
Pramono Edhie membantah pernyataan Hashim Djojohadikusumo yang menyebutkan dirinya masuk daftar 7 jenderal yang di-blacklist Amerika Serikat. ini membeberkan beberapa bukti bahwa tidak ada larangan dan penolakan baginya untuk berkunjung ke AS. Pernyataan yang dilontarkan Hasjim Djojohadikusuma tidak benar.
"Selain pernah menjalani pendidikan special forces di Amerika Serikat pada tahun 1985, 1986 dan 1998. Tahun 2012 silam, saya kembali mengunjungi Amerika Serikat, tepatnya di Pangkalan Komando Militer Amerika Serikat-US Asia Pacific Command (USPACOM) di Hawai dalam kapasitas saya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat," urai Pramono Edhie.
Kemudian pada 6 Februari 2014 lalu, Pramoni Edhie juga diundang Presiden Barrack Obama untuk menghadiri sebuah acara tahunan makan bersama yang diinisiasi oleh Dewan Kongres Amerika Serikat yang juga turut dihadiri 140 pemimpin dunia lainnya.
Namun sayang, undangan tersebut tidak bisa dihadiri Parmono Edhie karena bersamaan dengan jadwal debat konvensi PD di Bandung. "Undangan tersebut dilayangkan kepada saya oleh Senator Louie Gohmert dan Janice Hahn tertanggal 8 Januari 2014," jelas pria kelahiran Magelang 59 tahun lalu ini.
© Copyright 2024, All Rights Reserved