Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono serta sejumlah menteri tiba di Kediaman Walikota Palopo, Sulawesi Selatan, Jumat (21/02) pukul 11.45 Wita.
Presiden SBY disambut Walikota Palopo, Judas Amir, dengan menyerahkan kunci kota kepada Presiden SBY. "Saya mewakili masyarakat Kota Palopo memberikan kunci kepada Bapak dan Ibu sebagai pertanda bahwa Bapak dan Ibu sudah menjadi warga Kota Palopo," kata Judas saat menyambut SBY.
Presiden SBY menerima kunci tersebut dengan senang hati. "Membangun Palopo, membangun Indonesia bersama-sama," kata Presiden SBY sambil menunjukkan kunci kepada khalayak.
Menurut catatan yang ada, SBY menjadi Presiden RI kedua yang mengunjungi Palopo. Presiden pertama RI Soekarno pernah datang ke sini pada tahun 1945. Seusai acara ramah tamah, Presiden SBY langsung menuju Masjid Agung Luwu-Palopo untuk menunaikan salat Jumat.
Masjid ini peninggalan Kerajaan Luwu pada masa pemerintahan Datu Payung Luwu XVI Pati Pasaung Toampanangi Sultan Abdullah Matinroe, pada tahun 1604.
Presiden SBY menyitir Alquran Surat Ar-Rad ayat 11 tersebut saat berinteraksi dengan jamaah Masjid Agung Luwu-Palopo, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, seusai salat Jumat (21/02).
"Tuhan tidak akan mengubah satu kaum, nasib Palopo, nasib Sulawesi, dan nasib Indonesia, kecuali kita sendiri yang melakukannya, dengan seizin Allah," kata Presiden SBY.
Mengenakan baju koko dan peci hitam, kehadiran SBY di Masjid Agung Luwu-Palopo menarik perhatian jamaah.
Kesempatan berdialog seusai salat Jumat ini digunakan SBY untuk menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan kerjanya di beberapa kabupaten dan kota di Sulsel.
“Saya ingin melihat langsung keadaan di Sulawesi Selatan, kabupaten dan kota, apa saja yang telah dicapai dan pembangunan telah menghasilkan apa saja," kata Presiden SBY.
Ikut dalam perbincangan di masjid ini Bupati Luwu HA Muzakar dan Walikota Palopo Judas Amir. Kepada kedua pejabat tersebut, Presiden menanyakan apa yang akan mereka lakukan untuk daerahnya di masa depan.
Palopo, ujar SBY, memiliki potensi sebagai kota niaga, jasa, dan perdagangan. "Kalau ini kita bangun lebih baik lagi, sistemnya, infrastruktur, dan teknologinya, tentu akan membawa kemajuan ekonomi dan kesejahteraan. Demikian juga pendidikan, kesehatan, dan kecukupan pangan," kata Presiden SBY.
Presiden SBY dan Ibu Ani selanjutnya akan ke Istana Kedatuan Luwu untuk menerima gelar adat Anakaji dan Ibu Ani mendapatkan gelar Wara-warae.
Turut menyertai Presiden dalam kunjungan ini, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendikbud Mohammad Nuh, Menkop dan UKM Syarifudin Hasan, Menteri PU Djoko Kirmanto, Menhub EE Mangindaan, Seskab Dipo Alam, dan Kepala BIN Marciano Norman.
© Copyright 2024, All Rights Reserved