Ketiga Menlu dimaksud, masing-masing Menlu Papua Nugini (PNG) Rimbink Pato, Menlu Fiji Ratu Inoke Kubuabola, dan Menlu Kepulauan Solomon Soalagi Clay Forau. Sebelum bertemu Presiden SBY, ketiga menlu tersebut telah berkunjung ke Jayapura (Papua) dan Ambon (Maluku) untuk melihat perkembangan dan pembangunan di sana. \"Guna meningkatkan pemahaman tentang perkembangan di Papua dan Papua Barat karena para menlu pada waktunya nanti diharapkan memberikan rekomendasi pada pemimpin negara masing-masing, \" ujar Marty. Kata Marty, dalam pertemuan tersebut, Presiden SBY menekankan pentingnya hubungan bilateral dengan masing-masing negara, juga kepentingan antara kawasan Pasifik dan Asia Tenggara. Marty menambahkan, kunjungan perwakilan MSG ke Indonesia untuk mengetahui dinamika langsung di tanah Papua. Hasil observasi MSG pun sudah dilaporkan kepada Presiden SBY. \'\'Memang melalui kunjungan kali ini para Menlu bisa melihat secara langsung kondisi di Papua dan pelaksanaannya,\'\' ujar Marty. Ditempat yang sama, Menlu PNG Rimbink Pato mengatakan, bahwa kunjungannya ke Papua dan Maluku untuk melakukan hubungan dengan masyarakat Indonesia. \"Terdapat sekitar 11 juta bangsa Melanesia di kedua provinsi tersebut.\" Kata Pato, dalam pertemuan tadi, Presiden SBY berbagi pandangan tentang perkembangan di provinsi-provinsi tersebut serta visi konektivitas Indonesia. \"Dalam pembicaraan dengan Presiden SBY juga dibahas peningkatan kerja sama pendidikan, ekonomi, kebudayaan, dan teknologi.\"" itemprop="description"/>
Ketiga Menlu dimaksud, masing-masing Menlu Papua Nugini (PNG) Rimbink Pato, Menlu Fiji Ratu Inoke Kubuabola, dan Menlu Kepulauan Solomon Soalagi Clay Forau. Sebelum bertemu Presiden SBY, ketiga menlu tersebut telah berkunjung ke Jayapura (Papua) dan Ambon (Maluku) untuk melihat perkembangan dan pembangunan di sana. \"Guna meningkatkan pemahaman tentang perkembangan di Papua dan Papua Barat karena para menlu pada waktunya nanti diharapkan memberikan rekomendasi pada pemimpin negara masing-masing, \" ujar Marty. Kata Marty, dalam pertemuan tersebut, Presiden SBY menekankan pentingnya hubungan bilateral dengan masing-masing negara, juga kepentingan antara kawasan Pasifik dan Asia Tenggara. Marty menambahkan, kunjungan perwakilan MSG ke Indonesia untuk mengetahui dinamika langsung di tanah Papua. Hasil observasi MSG pun sudah dilaporkan kepada Presiden SBY. \'\'Memang melalui kunjungan kali ini para Menlu bisa melihat secara langsung kondisi di Papua dan pelaksanaannya,\'\' ujar Marty. Ditempat yang sama, Menlu PNG Rimbink Pato mengatakan, bahwa kunjungannya ke Papua dan Maluku untuk melakukan hubungan dengan masyarakat Indonesia. \"Terdapat sekitar 11 juta bangsa Melanesia di kedua provinsi tersebut.\" Kata Pato, dalam pertemuan tadi, Presiden SBY berbagi pandangan tentang perkembangan di provinsi-provinsi tersebut serta visi konektivitas Indonesia. \"Dalam pembicaraan dengan Presiden SBY juga dibahas peningkatan kerja sama pendidikan, ekonomi, kebudayaan, dan teknologi.\""/>
Ketiga Menlu dimaksud, masing-masing Menlu Papua Nugini (PNG) Rimbink Pato, Menlu Fiji Ratu Inoke Kubuabola, dan Menlu Kepulauan Solomon Soalagi Clay Forau. Sebelum bertemu Presiden SBY, ketiga menlu tersebut telah berkunjung ke Jayapura (Papua) dan Ambon (Maluku) untuk melihat perkembangan dan pembangunan di sana. \"Guna meningkatkan pemahaman tentang perkembangan di Papua dan Papua Barat karena para menlu pada waktunya nanti diharapkan memberikan rekomendasi pada pemimpin negara masing-masing, \" ujar Marty. Kata Marty, dalam pertemuan tersebut, Presiden SBY menekankan pentingnya hubungan bilateral dengan masing-masing negara, juga kepentingan antara kawasan Pasifik dan Asia Tenggara. Marty menambahkan, kunjungan perwakilan MSG ke Indonesia untuk mengetahui dinamika langsung di tanah Papua. Hasil observasi MSG pun sudah dilaporkan kepada Presiden SBY. \'\'Memang melalui kunjungan kali ini para Menlu bisa melihat secara langsung kondisi di Papua dan pelaksanaannya,\'\' ujar Marty. Ditempat yang sama, Menlu PNG Rimbink Pato mengatakan, bahwa kunjungannya ke Papua dan Maluku untuk melakukan hubungan dengan masyarakat Indonesia. \"Terdapat sekitar 11 juta bangsa Melanesia di kedua provinsi tersebut.\" Kata Pato, dalam pertemuan tadi, Presiden SBY berbagi pandangan tentang perkembangan di provinsi-provinsi tersebut serta visi konektivitas Indonesia. \"Dalam pembicaraan dengan Presiden SBY juga dibahas peningkatan kerja sama pendidikan, ekonomi, kebudayaan, dan teknologi.\""/>
Tiga Menteri Luar Negeri dari negara-negara Pasifik rumpun Melanesia (Melanesian Sparhead Groups/MSG) melakukan kunjungan kehormatan ke Indonesia. Ketiganya diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor presiden, Rabu, 15 Januari 2014. "Mereka berada di Indonesia atas undangan pemerintah untuk meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan negara-negara Pasifik, khususnya MSG, di bidang ekonomi dan pembangunan," ungkap Marty Natalegawa, Menteri Luar Negeri RI kepada wartawan usai melakukan pertemuan. Ketiga Menlu dimaksud, masing-masing Menlu Papua Nugini (PNG) Rimbink Pato, Menlu Fiji Ratu Inoke Kubuabola, dan Menlu Kepulauan Solomon Soalagi Clay Forau. Sebelum bertemu Presiden SBY, ketiga menlu tersebut telah berkunjung ke Jayapura (Papua) dan Ambon (Maluku) untuk melihat perkembangan dan pembangunan di sana. "Guna meningkatkan pemahaman tentang perkembangan di Papua dan Papua Barat karena para menlu pada waktunya nanti diharapkan memberikan rekomendasi pada pemimpin negara masing-masing, " ujar Marty. Kata Marty, dalam pertemuan tersebut, Presiden SBY menekankan pentingnya hubungan bilateral dengan masing-masing negara, juga kepentingan antara kawasan Pasifik dan Asia Tenggara. Marty menambahkan, kunjungan perwakilan MSG ke Indonesia untuk mengetahui dinamika langsung di tanah Papua. Hasil observasi MSG pun sudah dilaporkan kepada Presiden SBY. ''Memang melalui kunjungan kali ini para Menlu bisa melihat secara langsung kondisi di Papua dan pelaksanaannya,'' ujar Marty. Ditempat yang sama, Menlu PNG Rimbink Pato mengatakan, bahwa kunjungannya ke Papua dan Maluku untuk melakukan hubungan dengan masyarakat Indonesia. "Terdapat sekitar 11 juta bangsa Melanesia di kedua provinsi tersebut." Kata Pato, dalam pertemuan tadi, Presiden SBY berbagi pandangan tentang perkembangan di provinsi-provinsi tersebut serta visi konektivitas Indonesia. "Dalam pembicaraan dengan Presiden SBY juga dibahas peningkatan kerja sama pendidikan, ekonomi, kebudayaan, dan teknologi."
Tiga Menteri Luar Negeri dari negara-negara Pasifik rumpun Melanesia (Melanesian Sparhead Groups/MSG) melakukan kunjungan kehormatan ke Indonesia. Ketiganya diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor presiden, Rabu, 15 Januari 2014.
"Mereka berada di Indonesia atas undangan pemerintah untuk meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan negara-negara Pasifik, khususnya MSG, di bidang ekonomi dan pembangunan," ungkap Marty Natalegawa, Menteri Luar Negeri RI kepada wartawan usai melakukan pertemuan.
Ketiga Menlu dimaksud, masing-masing Menlu Papua Nugini (PNG) Rimbink Pato, Menlu Fiji Ratu Inoke Kubuabola, dan Menlu Kepulauan Solomon Soalagi Clay Forau.
Sebelum bertemu Presiden SBY, ketiga menlu tersebut telah berkunjung ke Jayapura (Papua) dan Ambon (Maluku) untuk melihat perkembangan dan pembangunan di sana.
"Guna meningkatkan pemahaman tentang perkembangan di Papua dan Papua Barat karena para menlu pada waktunya nanti diharapkan memberikan rekomendasi pada pemimpin negara masing-masing, " ujar Marty.
Kata Marty, dalam pertemuan tersebut, Presiden SBY menekankan pentingnya hubungan bilateral dengan masing-masing negara, juga kepentingan antara kawasan Pasifik dan Asia Tenggara.
Marty menambahkan, kunjungan perwakilan MSG ke Indonesia untuk mengetahui dinamika langsung di tanah Papua. Hasil observasi MSG pun sudah dilaporkan kepada Presiden SBY.
''Memang melalui kunjungan kali ini para Menlu bisa melihat secara langsung kondisi di Papua dan pelaksanaannya,'' ujar Marty.
Ditempat yang sama, Menlu PNG Rimbink Pato mengatakan, bahwa kunjungannya ke Papua dan Maluku untuk melakukan hubungan dengan masyarakat Indonesia. "Terdapat sekitar 11 juta bangsa Melanesia di kedua provinsi tersebut."
Kata Pato, dalam pertemuan tadi, Presiden SBY berbagi pandangan tentang perkembangan di provinsi-provinsi tersebut serta visi konektivitas Indonesia. "Dalam pembicaraan dengan Presiden SBY juga dibahas peningkatan kerja sama pendidikan, ekonomi, kebudayaan, dan teknologi."