Situasi politik dan keamanan di Thailand memanas. Selasa (14/01), jelang tengah malam, sebuah bim dilemparkan ke rumah pemimpin Partai Demokrat yang juga mantan perdana menteri Thailand, Abhisit Vejjajiva. Ledakan itu merusak atap dan kaca-kaca rumah. Saat kejadian, Abhisit dan ayahnya, Athasit tidak berada di dalam rumah.
Kepala Kepolisian wilayah Bang Na, Kolonel Thawatkiat Kuanchinda mengatakan, pihaknya sempat menangkap 4 orang terkait kejadian tersebut, salah satunya adalah perempuan. “Namun, mereka semua akhirnya dilepaskan,” ujar Thawatkiat.
Secara terpisah, 2 orang terluka, di mana salah satunya adalah penjaga keamanan Panitia Reformasi Demokrat Rakyat (PDRC), akibat penembakan yang terjadi dekat jembatan Hua Chang di wilayah Ratchathewi. Wilayah tersebut merupakan zona yang biasa digunakan untuk mengadakan rally oleh kelompok anti pemerintah.
Insiden tersebut terjadi pada dinihari dan para saksi mata mengatakan pelaku menembakkan peluru dari sebuah gedung di area tersebut.
Di Nang Loeng, sebuah bus dari Provinsi Phattalung dibakar pada Rabu (15/01) pukul 1.47 dinihari. Tidak ada korban dalam peristiwa itu.
Pengemudi bus, Ampai Saengpratheep, mengaku, bus tersebut mengantarkan pendemo dari provinsi selatan ke tempat para pendemo berkumpul pada Minggu (12/01). Wilayah itu kini dikuasai oleh para pelajar dan jaringan masyarakat yang menamakan dirinya sebagai Reformasi Thailand.
Penembakan itu terjadi di saat PDRC, yang dipimpin oleh mantan anggota Partai Demokrat Suthep Thaugsuban, meluncurkan kampanye untuk melumpuhkan atau men-"shutdown" Bangkok.
Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra dan otoritas keamanan di negara itu mengatakan mereka prihatin jika ada "pihak ketiga" yang berusaha mengambil kesempatan untuk memancing kekerasan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved