Sisa endapan material vulkanik hasil letusan Gunung Merapi pada 2010 di Sungai Boyong masih sangat besar. Penelitan yang dilakukan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) memperkirakan sungai yang menjadi hulu Sungai Code di Kota Yogyakarta masih menyimpan 1,8 juta meter kubik material sisa erupsi Merapi.
“Sisa material vulkanik yang mengendap di Sungai Boyong masih ada sebanyak 1,8 juta meter kubik. Material ini masih berpotensi menjadi lahar dingin saat hujan turun di puncak gunung Merapi," ujar Kepala BPPTK Yogyakarta Subandriyo kepada pers di Yogyakarta, Jumat (04/01).
Kata Subandriyo, untuk menjadikan endapan sisa material vulkanik tersebut menjadi lahar dingin diperlukan curah hujan yang cukup tinggi yaitu 50 milimeter (mm) per jam, dengan hujan berlangsung lebih dari 2 jam.
Ia menyebut, curah hujan yang diperlukan untuk mengubah sisa material vulkanik menjadi lahar dingin lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena kandungan abu vulkanik yang semakin berkurang.
Disamping Sungai Boyong, sisa material vulkanik juga masih cukup banyak berada di Sungai Gendol yang menjadi hulu Sungai Opak. “Saat ini, intensitas hujan di puncak Merapi justru kerap terjadi di sisi barat, sehingga aliran lahar dingin lebih banyak terjadi ke Magelang," paparnya.
Meskipun demikian, sambung ia, warga di bantaran sungai yang berhulu di Gunung Merapi tetap harus waspada. "Lahar ini bisa terjadi saat di puncak hujan, meskipun di Yogyakarta sedang tidak hujan.”
© Copyright 2024, All Rights Reserved