Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diminta untuk tidak gegabah menyeberang ke kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla paska keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan Prabowo –Hatta. PPP bakal dicap sebagai partai yang pragmatis, seolah hanya mengejar kedudukan dan posisi.
Setidaknya demikian pendapat yang disampaikan Ketua Majelis Pertimbangan PPP Zarkasih Nur. “Menurut hemat saya, belum ke arah sana (menyeberang ke kubu Jokowi-JK)," ujar Zarkasih.
Zarkasih mengatakan, PPP akan terlihat terlalu pragmatis jika bergabung dengan koalisi Jokowi-JK. "Artinya, PPP seolah cuma mengejar kedudukan dan posisi.”
Atas pertimbangan itu, Zarkasih melihat peluang PPP akan tetap berada di koalisi permanen Merah-Putih. “Membantu presiden kan banyak caranya," kata dia.
Zarkasih mengakui, ada perbedaan pendapat di internal PPP antar kubu yang ingin agar PPP bergabung ke Jokowi-JK dan yang ingin tetap di luar pemerintahan. "Ada perbedaan pendapat, tetapi tidak runcing. Sebagian besar kader PPP, ingin tetap berada di koalisi Merah-Putih,” ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved