Kepolisian Republik Indonesia terus memburu komplotan teroris Cirebon. Dari sembilan bom rakitan karya kelompok ini, masih tersisa delapan. Kini, Mabes Polri terus memburu keberadaan sisa bom rakitan tersebut.
"9 Bom ini yang kita cari. Namun belum kita dapatkan, karena mereka sangat lihai. Dan satu bom malah meledak kemarin," ungkap Irjen Pol Anton Bachrul Alam, Kadiv Humas Mabes Polri kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/09).
Kata Anton, bom yang digunakan Hayat di GBIS Solo, dipastikan merupakan bom rakitan seperti bom Cirebon.
Menurut Anton, saat melakukan penangkapan terhadap komplotan M Syarif pada April 2011 lalu, polisi telah mendapatkan informasi ada 9 bom yang masih disimpan mereka. Namun hingga kini, polisi masih belum berhasil mendapatkannya. "Mereka lihai sekali."
Terkait Informasi dari Kementerian Luar Negeri Inggris yang dirilis dalam travel summary untuk wilayah Indonesia di http://www.fco.gov.uk menyebut Semarang, Surabaya menjadi target teroris. Menyusul terjadinya bom bunuh di Cirebon pada 15 April 2011.
Tulisan di laman tersebut diperbarui pada 25 September 2011, saat bom bunuh diri meledak di Solo.yang menyebut Semarang dan Surabaya menjadi target teroris.
"Itu harus kita waspadai. Masalah dia mau di Semarang atau Surabaya, tapi kita harus usaha untuk menggagalkannya," kata Anton.
Dalam laman itu, Kemenlu Inggris meminta warganya untuk memonitor media lokal Indonesia.
Anton menerangkan, kejadian bom di Solo juga beruntun di Ambon. Ada orang melempar bom, terakhir tadi malam di Karang Panjang Ambon sekitar pukul 22.00 Wita tapi tidak meledak.
"Ada 4 kejadian bom di Ambon dan semua barbuk sama, bomnya sama bom rakitan. Sedang dipelajari, pelakunya sama," kata Anton.
Sejauh ini polisi masih belum melihat kaitannya. Namun polisi berjanji akan mendalami adakah kaitan antara bom di dua kota itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kamis (22/09) bom rakitan meledak di daerah Karangpanjang, Ambon. Peritiwa serupa terjadi lagi pada Sabtu (24/09) di Terminal Mardika, Ambon. Tidak ada korban dalam peristiwa itu.
Pada Senin pagi (26/09), di depan tempat ibadah, juga di Karang Panjang ditemukan sebuah bom. Namun tidak meledak dan berhasil diamankan. Kemudian, malam harinya, sekitar pukul 20.30 Wita, sebuah bom rakitan dilempar di depan rumah ibadah, juga tidak meledak.
© Copyright 2024, All Rights Reserved