Partai Hanura bereaksi keras atas pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo yang menyebut Ketua Umum Hanura Wiranto sebagai salah satu dari tujuh jenderal yang ditolak Amerika.
"Tak ada hujan tak ada angin tiba-tiba Pak Hashim berteriak seperti cacing kepanasan. Kami pun tidak paham apa maksudnya," kata Ketua DPP Hanura Saleh Husin, Kamis (13/02).
Menurut Saleh, Hashim dalam kepanikan menjelang Pemilu 2014. Manuver politik dari adik Prabowo Subianto itu diyakini tidak akan memengaruhi penilaian masyarakat ke sosok Wiranto. "Biarkanlah nanti masyarakat yang menilai, toh kami tidak merasa terganggu sama sekali atas ocehan tersebut," kata Saleh yang juga anggota Komisi V DPR ini.
Saleh menjelaskan, seluruh kader Hanura saat ini fokus pada persiapan menghadapi Pileg 2014. Saleh menegaskan bahwa serangan dari Hashim tidak akan membuat fokus pengurus kader partai dengan warna ciri oranye ini teralihkan.
Saleh mengatakan, saat ini para caleg, pengurus partai dan semua kader dari pusat sampai daerah termasuk pasangan Win-HT lebih tertarik dan fokus untuk terus berbuat untuk masyarakat dengan berbagai program nyata yang langsung menyentuh masyarakat bawah. “Kegiatan yang kami gelar seperti baksos , bantuan ukm , asuransi, dan lain-lain," ujar Saleh.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menyebutkan ada 7 jenderal yang ditolak Amerika. Hashim menyebut 5 nama di antaranya. "Pak Sjafri masih ditolak, Pak Wiranto, Pramono Edhie, Zacky Anwar Makarim. Jadi ada 7 atau 8 jenderal yang diblacklist," kata Hashim saat berkunjung ke redaksi Trans TV, Jakarta Selatan, Rabu (12/02).
© Copyright 2024, All Rights Reserved