Sebuah kapal pompong pengangkut semen dilaporkan hilang di Sungai Buluh, Kota Daik, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Kamis malam (20/02). Sampai saat ini dua awak yang membawa kapal tersebut belum ditemukan.
Tahat,40, dan Juskarnain,36, warga Desa Panggak Laut, RT 01 RW 01, Daik, Lingga, membawa kapal pompong tersebut dari Sungai Buluh menuju Daik pada pukul 14.00 WIB. Namun sampai saat ini kedua orang tersebut belum ditemukan.
“Tahat dan Juskarnain, berangkat dari Daik menuju Sungai Buluh Kamis (20/02) pukul 14.00 WIB,” ungkap Kapolsek Daik Lingga, IPTU Hendriyal, di kantornya, Jumat (21/02).
Menurut Hendriyal, keberangkatan mereka menyesuaikan air pasang laut karena pompong yang mereka bawa berada di Sungai Daik. Dari Daik ke Sungai Buluh perjalanan sekitar 3 jam.
Hendriyal menjelaskan, kapal pompong yang berangkat ke Sungai Buluh tersebut akan memuat bahan-bahan bangunan yang dibawa kapal besar. Di mana kapal yang besar hanya bisa sandar di Pulau Buluh.
"Jadi muatan yang dibawa kapal besar tersebut, dibagi ke pompong (kapal yang lebih kecil) agar bisa melintasi sungai menuju kampung-kampung seperti Pasar Daik," ujar IPTU Hendriyal.
Sekitar pukul 22.30 WIB Kamis (20/02), Kepala Desa Panggak Laut menghubungi kepolisian bahwa warga mereka hilang di laut. Setelah mendapat laporan tersebut, anggota Polsek dan Basarnas bersama masyarakat turun ke lokasi melakukan pencarian.
"Kamis (20/02) sekitar pukul 23.00 WIB, 2 anggota polisi, 4 orang Basarnas serta 6 orang warga turun ke lapangan. Kami melakukan pencarian sampai pukul 3.00 WIB Jumat (21/02) tapi belum menemukan hasil," jelas Hendriyal.
Hendriyal mengaku dia mendapat informasi dari Sungai Buluh bahwa kapal yang dinakhodai Tahat dan Juskarnain tersebut, bertolak dari Sungai Buluh menuju Daik. Mereka mengangkut semen Tiga Roda sebanyak 280 sak dan papan triplek. Di dalam pompong tersebut hanya dua orang saja, Tahat dan Juskarnain.
"Saya tidak mengetahui secara pasti jam berapa kapal itu tenggelam, tetapi informasi yang saya terima saat mereka berlayar saat cuaca sangat buruk," kata Hendriyal.
Hendriyal mengatakan, mereka masih terus melakukan pencarian. "Sampai saat ini kita belum menemukan tanda-tanda, baik bangkai kapal maupaun penumpangnya," pungkas Hendriyal.
© Copyright 2024, All Rights Reserved