"Luar biasa," ungkapan itu yang pertama kali terlontar oleh Chandra Alim, Pembalap Senior Nasional kepada politikindonesia.com, di Jakarta, Rabu malam (11/04). Pengakuan tersebut disampaikannya, sehari sebelum GMO Oil Booster dikukuhkan sebagai satu-satunya minyak pelumas karya anak bangsa yang memiliki banyak keuntungan dan ramah lingkungan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) di Fakultas Tehnik, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (12/04).

Kata Chandra, setelah memakai minyak pelumas itu, dirinya merasakan tarikan mobilnya lebih enteng. Selain itu, pengisian bensin jadi lebih lama sehingga bensin makin irit. "Minyak pelumas ini juga memberi perlindungan yang sangat baik terhadap silinder-silinder dan membersihkan sela-sela mesin yang terjadi endapan atau kerak," katanya.

Sementara itu, Marketing Director GMO, Handy Suhendra menambahkan, sebenarnya pemecahan rekor MURI ini akan dilakukan sejak tahun lalu, tapi karena produk ini baru diluncurkan jadi diperlukan pembuktian yang mendalam. "Pembuktian tersebut sudah kami lakukan di sejumlah laboratorium di beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia. Hasilnya, produk yang mampu mengurangi emisi hingga 12 persen ini pun kami siap bersaing dengan minyak pelumas dari luar negeri," ungkap Handy.

Dalam kesempatan itu, Handy menjelaskan keunggulan minyak pelumas itu, di antaranya dengan Hyper Metal Coating minyak pelumas itu mampu melindungi mesin dari gesekan dan panas. Selain itu, Bio Dispersant, berupa zat yang ramah lingkungan terbuat dari tanaman asli Indonesia yang tidak dimiliki negara lain dan mampu membersihkan kerak pada mesin.

"Bahkan, Super Anti Oxidant mampu menahan oksidasi, sehingga pelumas tidak cepat rusak dan kualitasnya lebih tinggi. Sehingga tarikannya juga enteng," paparnya usai melakukan pengujian pada acara pemecahan rekor MURI dengan mobil berjalan tanpa pelumas di UI, Depok, Kamis (12/04).

Handy menambahkan, pihaknya juga mendukung klub-klub otomotif di tanah air, agar bisa merasakan produk yang bisa menghemat bahan bakar minyak (BBM) ini. "Makin lama masyarakat makin banyak kebutuhannya. Jadi kalau bisa berhemat BBM, dana bisa dialokasikan untuk kebutuhan yang lainnya. Kami kami juga memiliki tim riset yang akan melakukan riset internal untuk membantu mensukseskan pemerintah guna program konversi gas”,tutur Handy.