Warga di wilayah ibukota Jakarta dan sekitarnya, harus bersiap-siap. Musim penghujan tahun ini mungkin akan lebih panjang dari perkiraan semula. Hujan yang dulu diprediksi menyusut di bulan Februari, masih akan terjadi dengan intensitas tinggi pada bulan Maret mendatang.
“Sebenarnya ini masih musim hujan. Bahkan, prediksi dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), bulan Maret curah hujan akan lebih tinggi dibandingkan Februari," terang Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, kepada pers di Jakarta, Rabu (26/02).
Sutopo menerangkan, setelah tinggi di bulan Januari, curah hujan kemudian turun di bulan Februari. Penyebab rendahnya curah hujan di Februari, karena adanya uap hangat yang melintas di Indonesia. Uap hangat ini menyebabkan sebagian besar wilayah Jawa dan Sumatera tidak turun hujan. “Uap hangat ini juga yang memicu kebakaran hutan di Sumatera, di Riau," ujar Sutopo.
Dengan masih tingginya potensi curah hujan di bulan Maret, Sutopo mengingatkan agar warga Jakarta mewaspadai ancaman banjir. “Ancaman banjir di Jakarta masih sangat tinggi. Diharapkan kepada seluruh warga masih tetap waspada sampai bulan Maret nanti," tandas dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved